Friday, July 7, 2017

KISAH BEGAL, GANGSTER DAN PREMAN DIZAMANNYA PAK SOEHARTO

I-NFORMASITERKINI - Tahun 1980-1985, tindakan para begal, gangster dan preman yang menamakan dirinya Gali alias gabungan anak liar semakin meresahkan. Mereka merampok, mencuri hingga memperkosa korbannya. Warga ketakutan dan tak berdaya menghadapi aksi para begal, gangster dan preman itu.


i-nformasiterkini - kisah para penjahat di zamannya pak Soeharto
I-nformasi terkini - Kisah begal, gangster dan preman di zamannya Pak Soeharto


Beberapa waktu kemudian, munculah istilah penembak misterius atau petrus. Mereka menghabisi para Gali ini tanpa proses peradilan. Kalau tidak ditembak, para Gali akan dijerat tali sampai mati.

Disebut petrus karena memang pasukan ini bukan kesatuan resmi. Walau begitu anggota petrus ini hampir dipastikan anggota ABRI. Mereka berbekal sejumlah daftar, lalu menghabisi para Gali yang sudah menakuti-nakuti masyarakat.

Presiden Soeharto secara terbuka mengakui petrus memang untuk membuat para penjahat takut. Soeharto muak melihat orang tua dirampok lalu dibunuh, ada juga istri dirampok dan diperkosa didepan suaminya.

"Itu sudah keterlaluan! Apa hal itu mau didiamkan saja? Dengan sendirinya kita harus mengadakan treatment, tindakan tegas. Tindakan tegas bagaimana? Ya, harus dengan kekerasan. Tetapi kekerasan itu bukan lantas dengan tembakan, dor! dor! begitu saja. Bukan! tetapi melawan ya, mau tidak mau ditembak. Karena melawan, maka mereka ditembak,"kata Soeharto dalam buku biografinya yang ditulis Ramadhan KH dan G Dwipayana.

Lalu untuk shock therapy, sengaja mayatnya dibuang agar jadi tontonan dan membuat penjahat lain keder.

"Supaya orang banyak mengerti bahwa terhadap perbuatan jahat masih ada yang bisa bertindak dan mengatasinya. Tindakan ini dilakukan supaya bisa menumpas semua kejahatan yang sudah melampaui batas kemanusiaan itu," beber Soeharto.

Petrus terbukti efektif meredakan kejahatan para Gali itu, Komnas HAM mencatat ada 2.000 korban selama petrus gentayangan. Sumber lain menyebutkan korban petrus mencapai 10.000 orang. Tahun 2012, Komnas HAM menyimpulkan petrus adalah pelanggaran HAM berat padahal itu untuk tidak terjadinya tindak kriminal di negara ini.

Bagaimana menurut kalian? Apa petrus harus dihidupkan kembali?

No comments:

Post a Comment